Sekedar catatan ringan yang tak bermakna, dari diri yang masih terus mencari kesejatian yang hakiki. Bagai ulat yang ingin menjadi kupu-kupu, melalui kepompong pertapaan jiwa.
Noto awaké déwé, noto atiné déwé waé angél éram, kok arêp noto ndonya, kok arêp ngubah ndonya... pikir dulu !!! Cah aNgON.... Angon nêpsuku déwé, angon atiku déwé.... angél tênan !!! Opo manéh, nalikané nandhang wuyung, lagi gandrung, gandrung marang äpä wae sak liyané Gusti Kang Akaryä Jagad. Duh Gusti nyuwun pangapurä ....
Mung ngêlakoni kêrsané Gusti. Mung ngênténi ditimbali Gusti.
Jadilah manusia yang berani untuk melepaskan semua predikat yang disandang dan menjadi "hanya sekedar" manusia yang sejatinya memang hanyalah "sekedar hamba" di hadapan Tuhannya.
ALLAHUMMA SHALLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN 'ABDIKA WA NABIYYIKA WA RASUULIKA-NNABIYYIL UMMIYYI WA'ALAA-AALIHI WASHAHBIHI WASALLIM TASLIIMAN-BIQODRI ADZOOMATI DZAATIKA FI-KULLI-WAQTIN WAHIIN
Untuk mendapatkan update terbaru dari Blok ini, masukkan alamat email dan jangan lupa buka email Anda untuk konfirmasi :
Delivered by FeedBurner
"Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah. Apa gunanya Kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian seseorang sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?". -ean-
"Menangislah banyak2 utk Ibundamu. Dan jangan bikin satu kalipun Ibumu menangis karenamu Kecuali engkau punya keberanian untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu. Kalau ibundamu menangis, para Malaikat menjelma jadi butiran2 air matanya. Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu". -ean-
"Syariat adalah alam. Hakikat adalah realitas sosial. Thariqat merupakan semacam kata kerja dialektis yang berada diantara syariat dan hakikat serta sekaligus mentrandensi atau mengatasinya". –ean-
"Kejadian apa saja harus diolah untuk memacu kreativitas. Gembira ya kreatif, sedih ya kreatif. Bebas ya kreatif, kena fitnah ya kreatif, Kaya ya kreatif, miskin ya kreatif. Semua adalah rahmat Allah bagi saya. Tidak ada musibah, semua rezeki. Dengan syarat, kita menggali ilmu dari Allah untuk "mengkholifahi " nya. Maksud saya : Menggenggam tanah menjadi emas..." -ean-
"Makhluk yg bernama kesehatan atau kesembuhan telah diklaim dan dikapling sbg milik khusus dan hak khusus dan otoritas khusus para dokter,psikiater,dan dukun. Makhluk itu menjadi komoditi dunia profesional,sementara masyarakat tak punya posisi lain kecuali konsumen dari komoditi itu. Padahal produsen utama dari kesehat...an dan kesembuhan pada hakikatnya adalah orang yg digauli oleh suatu penyakit itu sendiri". -ean-
"Sepanjang hidup anda sungguh-sungguh, istiqamah, tidak ragu-ragu. Maka cukuplah. Yang penting hidup anda muthmainnah, ikhlas, tauhid kepada Allah bereslah. Jangan 'mudah-mudahan'. PASTI. Selama ini 'mudah-mudahan' kita salah posisikan. Kalau hidup anda seperti yg saya sebut tadi, bahasa manusianya, pasti Ridhollah yang anda dapat. Bahasa adabnya kepada Allah adalah InsyaAllah, Ridhollah yg anda dapat". -ean-
Mengapa uang mu kau hambur-hamburkan untuk wira-wiri pergi haji, padahal Nabi mensyariatkan hanya sekali sepanjang hidup bagi setiap Muslim, itupun kalau mampu ? Mengapa tidak kau pijamkan saja uang itu untuk modal usaha fakir miskin sehingga menjadi sesuatu yang berguna bagi orang banyak (al-Maun). Atau kau sedekahkan kepada anak Yatim. Karena kitalah yang butuh mereka. Bukan mereka yang butuh kita.
"Pokoké nang atimu cumak onok gusti Allah karo Rasululluah, wis dijamin uripmu bérés. Kenapa kita tdk bljr mencintai yg sejatinya mencintai kta, knp tdk bljr mencintai yg sejatinya bisa memberi syafaat pd kita ? Mulané ayo dho nyéléngi amal bêcik & nuntut ilmu sing têlatén. Sebab, pirä suwiné se nang ndonyä padahal akhirat panggonan sing sejati". [bang-bang wetan]
"Kita belum pernah sanggup membuktikan satu saja kata kebenaran di mulut kita sendiri dengan perbuatan nyata, kita sudah merasa menjadi pejuang yang paling pejuang. Kemudian seiring dengan itu kita menumpuk ilmu, terus memfestivalkan kata kebenaran di bibir dan kepalan tangan kita, sehingga kita punya utang sangat banyak kepada nilai kebenaran yang kita ucap-ucapkan". -ean-
"Betapa pentingnya mengubah diri sebelum mengubah dunia. Tuhan tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Kalau belum mampu mengubah diri sendiri, berarti belum berkewajiban mengubah yang di luar dirinya. Kalau mampu kita cuma mengubah sekeluarga, ya kira rem kerewelan terhadap skala sosial yang lebih luas". -ean-
"Tradisi kita adalah tradisi berlebihan, sehingga yang kita produksi adalah juga festival keberlebihan permanen. Curiga berlebihan, su'udzon berlebihan, melotot dan menuding berlebihan, nafsu pemilikan berlebihan, nafsu berkuasa berlebihan, hipokrisi berlebihan, dan kejam yang berlebihan". -ean-
"Puasa adalah metode untuk melemparkan manusia dari garis lebih ke garis kurang agar menemukan titik tengah. Puasa adalah disiplin yang menyerat manusia dari wilayah minimal agar ia mengerti khairul umuri ausatuha, sebaik-baik urusan ialah tengah-tengah. Kalau api terlalu kecil, nasi tak matang, kalau api terlalu besar nasimu gosong". -ean-
"Karena terlalu lama tidak merdeka, maka sekarang kita tidak begitu mengerti bagaimana mengerjakan kemerdekaan, serta tidak paham beda antara demokrasi dan anarki. Karena terlalu lama kita hidup dalam ketidakmenentuan nilai, maka sekarang semakin kabur pandangan kita atas nilai-nilai sehingga yang kita jadikan pedoman ...kebenaran adalah kemauan, nafsu dan kepentingan kita sendiri". -ean-
Hidup ini “bejana berhubungan“,secara ruang & waktu, jatah & keseimbangan merupakan tradisi penciptaan Tuhan. Sedetik kebaikan & sezarrah keburukan selalu memperoleh penyeimbang-Nya. Seorang yg dirugikan akan memperoleh ganti rugi. Seorang yg merugikan akan ’ditarik pajak’ oleh hukum kehidupan. -ean-
"Siapkan untuk kalah. Sebab kesiapan untuk menang sudah dikerjakan oleh Naluri, tak usah anda rancang. Amat susah untuk kalah. Menang itu gampang". -ean-
"Penduduk negeriku malas belajar sejarah,malas berpikir,tidak pernah merasa penting untuk mempelajari suatu persoalan melalui pertimbangan pemikiran yg seksama. Kalau ada buah busuk mereka beramai-ramai sibuk mengutuknya, membuangnya, menghina buah itu,tanpa sedikitpun ingat pada pohonnya,apalagi akarnya, terlebih lagi tanahnya, jangankan lagi pencipta tanah itu". -ean-
"Jangan remehkan orang-orang bodoh,karena orang-orang bodoh itulah yg menyimpan rahasia kepandaian Tuhan. Jangan remehkan rakyat kecil,karena rakyat kecil yg akan menghancurkanmu,tinggal soal waktu saja. Jangan remehkan segala yg kelihatannya gelap,karena dari kegelapan itulah Tuhan menciptakan sistem untuk menangkap hasil penglihatan melalui cahaya". -ean-
"Tuhan sanggup berbuat apa saja. Tuhan maha mampu membuat segala keajaiban. Tapi Ia mengajarkan logika kepada manusia. Nalar dan akal sehat. Rasional dalam berbagai lapisan kosmos. Dan itulah tanda utama kemanusiaan atau mahluk yang dijadikannya mandataris bagi pengelolaan alam semesta". -ean-
"Islami itu kata sifat dari islam, kalau islam itu harus orang yg beragama islam, kalau islami itu satu sifat dia boleh kristen, dia boleh tidak beragama tapi punya prilaku yg bersifat islam, maka disebut islami. Islami itu artinya mahluk Allah yg berlaku dijalan ketentuan qudrotullah. Tetapi anehnya yg terjadi saat ini yg disebut islami itu mesti orang islam". -ean-
"Yang bisa dibangun dgn Kebencian hanyalah Kehancuran, bukan Kesejahteraan. Yg bisa dibangun dgn Dendam hanyalah Kerusuhan, bukan Kebenaran. Yg bisa dibangun dgn Prasangka hanyalah Kekacauan, bukan Keadilan. Yg bisa dibangun dgn Kekejaman hanyalah Kekisruhan, bukan Kedamaian. Yg bisa dibangun dgn Kekerasan hanyalah Kemusnahan, bukan Kesatuan". -ean-
"Bisakah kita menumbuhkan kerendahan hati di balik kebanggaan-kebanggaan? masih tersediakah ruang di dalam kita dan di akal kita untuk sesekali berkata kepada diri sendiri, bahwa yang bersalah bukan hanya mereka, bahwa yang melakukan dosa bukan hanya ia, tapi juga kita". -ean-
"Manusia hendaknya tahu diri, belajar bertawadlu’ dan mencoba mengenali rahasia-rahasia firman-Nya, atau yang kalau memakai bahasa keduniaan manusia; mengenali retorika dan diplomasi-Nya. Jangan sekali-kali kita terjebak dalam kandungan dan membayangkan Allah memiliki kepentingan atas kehidupan dan segala pekerjaan kita". -ean-
"Kewajaran matahari adalah menerangi dengan adanya dan menggelapkan dengan tiadanya. kewajaran angin adalah menafasi dan melemparkan. Kewajaran air adalah meminumi dan menenggelamkan. Kewajaran manusia adalah kesetiaan berjuang memanage dan mengadilkan takaran cahaya matahari agar menyehatkan,takaran kendali angin agar ...menyamankan, takaran luas tanah agar menyeimbangkan, serta takaran nyala api agar mematangkan". -ean-
"Sembahyang itu mencangkul disawah, dengan jiwa raga yg ikhlas. Sembahyang itu memelihara kesuburan tanah,memetik buah dalam jumlah yang pas, sembahyang itu mempergaulkan cinta dan keadilan kepada sesama manusia, tetumbuhan, dan hewan. Sembahyang itu mencuci muka, sujud kepada Tuhan menyatakan cinta". -ean-
"Matahari adalah lambang Tuhan, sementara kita rakyat adalah bumi, dan rembulan adalah rasul,nabi,para wali,ulama,pemimpin-pemimpin kemanusiaan, pemerintah, pers, tata nilai kemasyarakatan dan kenegaraan, atau apapun yang mestinya mentransformasi cahaya rahmat Tuhan agar menjadi manfaat bagi kehidupan seluruh manusia". -ean-
"Ungkapan ‘la yamassuhu illal-muthahharun' tak sekedar berarti ‘yang belum wudhu jangan memegang quran’, melainkan lebih dari itu: engkau tak akan sanggup menyentuh hikmah quran, ilmunya, cahaya petunjuknya, sebelum engkau sucikan seluruh unsur kemanusiaanmu". -ean-
"Iblis pasti tahu bahwa Indonesia adalah negeri yang penduduknya paling dekat dengan Tuhan. Jumlah hajinya terbanyak diseluruh dunia, sangat rajin bikin pengajian massal, majelis ta’lim, istighosah, kursus sholat khusyuk, biro pengelolahan kalbu, tafsir-tafsir aplikatif dari surah dan ayat-ayat quosi emosi dan spirit". -ean-
"Muhammad...Kami tentu akan datang ke acara peringatan kelahiranmu di kampung kami masing2,namun pada saat itu nanti wajah kami tidaklah seceria seperti tatkala kami datang ke toko2 serba ada,ke bioskop,ke pasar malam,ke tempat2 rekreasi.Seperti juga kalau kami bersembahyang sujud kepada Allah,kebanyakan dari kami mela...kukannya karena kewajiban,tdk karena kebutuhan kerinduan, atau cinta yang meluap-luap". -ean-
"Kami masih bisa menjual iman dgn harga beberapa ribu rupiah. Kami bisa menggadaikan Islam seharga emblem nama dan segumpal kekuasaan. Kami bisa memperdagangkan nilai Tuhan seharga jabatan kecil yg masa berlakunya sangat sementara. Kami bisa memukul saudara kami sendiri,bisa menipu,meliciki,mencurangi,menindas, dan men...gisap, hanya untuk beberapa lembar uang. Padahal kami mengaku sebagai pengikutmu, Ya Muhammad" -ean-
"Guru dalam kebenaran adalah Musa, dalam hal cinta adalah Isa, dalam hal ketauhidan adalah Ibrahim, dan wajah yang memancarkan cinta adalah Yusuf, menyanyikannya dengan seruling adalah Daud, yang menghiasinya dengan permata adalah Sulaiman, yang mengawinkan kebenaran dengan cinta adalah Muhammad, perkawinan kebenaran dan cinta berada di perahu Nuh". -ean-
"Terkadang Tuhan meletakkan rahmat-Nya di tempat-tempat yg sama sekali tidak menarik bagi manusia. Terkadang Tuhan sembunyikan anugrah-Nya di balik momentum yg tak terduga oleh siapapun. Terkadang Tuhan melakukan penyelamatan, memberi rejeki, serta menjanjikan rahasia-rahasia, di belakang suatu kejadian yang seakan-akan bernama musibah atau kecelakaan". -ean-
"Syahwat adalah sesuatu yang sifatnya melampiaskan. Syahwat tidak melulu berhubungan dengan seks, seperti pengertian kita selama ini. Syahwat itu bermacam-macam, syahwat politik, syahwat ekonomi, syahwat budaya, dst...". -ean-
"Kita mengutuk perampok dgn cara mengincarnya utk kita rampok balik. Kita cerca maling dgn penuh kedengkian kenapa bukan kita yg maling. Kita caci penguasa dholim dgn bekerja keras utk bisa menggantikannya. Kita membenci para pembuat dosa besar dgn cara setan,yakni melarangnya utk insaf & bertobat. Kita menghujat para ...penindas dgn riang gembira sbgmn iblis,yakni kita halangi usahanya utk memperbaiki diri". -ean-
"Menangislah sebanyak-banyaknya utk ibumu. Dan jgn bikin satu kali pun ibumu menangis karenamu. Kecuali kita mempunyai keberanian utk membuat Tuhan naik pitam dlm hidup kita. Kalau ibumu menangis,para malaikat menjelma jadi butiran2 air matanya. Dan cahaya yg memancar dari air mata ibu membuat para malaikat silau & marah kepada kita". -ean-
"Agama adalah akhlak.Agama adalah perilaku.Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan,belas kasih & cinta kasih sesama.Bila kita cuma puasa,shalat,baca al-quran,pergi kebaktian,misa,dtg ke pura,menurut saya,kita blm layak disebut orang yg beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tdk mencuri uang nega...ra,meyantuni fakir miskin,memberi makan anak2 terlantar,hidup bersih,maka itulah orang beragama." -ean-
"Jangan bergerak dengan sebuah kegagahan. Kegagahan itu sebuah jalan yang licin. Disebelahnya ada sungai yang bernama kehinaan, disebelahnya lagi terdapat belantara gelap yang berisi kebodohan. Maka bergeraklah dengan kerendahhatian". -ean-
"Syariat Haji tentu tetap utama, sebab haji, sholat, dsb.. itu input. Ibarat warung: sholat, puasa, haji itu dapur tempat memasak. Outputnya adalah makanan suguhan untuk pelanggannya, yakni aplikasi sosial melalui prilaku (keseharian, kultural, sosial, politik dan semuanya) pada hujjaj, para haji, alumnus mekkah al-mukarromah". -ean-
"Haji adalah tahap puncak dari proses penghayatan dan lelaku keberagamaan seseorang. Dari Kesaksian Syahadat, Air Hujan Sholat, Khamr Puasa, Susu Zakat. Haji adalah puncak tangis bahagia, puncak ilmu, puncak segala pencapaian jasmani dan rohani". -ean-
"Haji itu “air madu”, tetapi sayangnya jumlah haji juga tidak ada kaitannya dengan tingkat kebaikan sosial di masyarakat, semakin banyak haji, tidak semakin sehat keadaan masyarakat dan Negara". -ean-
"Kebudayaan manusia modern selalu menjelaskan dasi dlm konteks sopan santun, kepribadian kelas menengah,simbol gengsi,dsb. Itu semua benar2 abstrak. Bgmn mungkin kepribadian dikaitkan atau ditentukan oleh seutas tali yg diikatkan mengelilingi leher. Kepribadian itu masalah software,soal batin,mutu nilai yg ruhaniah sif...atnya.Kok dilawakkan melalui seutas dasi.Alangkah tidak bermutunya lawakan manusia modern". -ean-
"Mari kita bantu pemerintah Indonesia, dengan cara tidak terlalu mengharapkan apa-apa dari mereka. Kalau kita terlalu berharap, nanti kita gampang kecewa, mudah marah. Maka selama Indonesia belum mau kita bantu, mari kita ciptakan negeri kesabaran kita sendiri". -ean-
"Pengetahuan barulah tataran terendah dari persyaratan mutu dan aktualitas eksistensi mahluk yang bernama manusia. Tetapi ilmu pun belumlah langit yang tertinggi dalam kosmos ahsani taqwim. Sebab, ilmu pedang bisa merupakan awal mula dari tertikamnya dada seseorang. Oleh karena itu, diatas ilmu si penggenggam kebenaran...- ada langit lebih tinggi yang bernama hubb atau cinta". -ean-
"Apa sih makna dari berwudhu? Wudhu dimulai membersihkan mulut (supaya jujur), hidung (supaya tidak menjadi pemuka masyarakat yang menyebalkan), telinga (supaya mau mendengarkan), dan seluruh wajah (supaya menjaga integritasnya), tangan (supaya kinerjanya bagus), kakinya (supaya langkahnya tidak ngawur), dan sebagainya". -ean-
Maksud BAIK sekali pun tetap HARUS dengan ADAB yang BAIK pula.
Tamu itu selalu datang tiba-tiba, kecuali bagi mereka yang selalu awas hatinya. KEMATIAN !!!
SeTINGGI dan seHEBAT apap pun ilmu PEDANG, tak mempunyai keMUNGKINan untuk meMEMENANGkan diri melawan UDARA. Sebab udara mempunyai keMUNGKINan yang MUTLAK untuk tak tertebas oleh sabetan pedang dan tak tertikam oleh hunjamannya.
TINGGALkan dengan SENYUMan, maka itu berarti menabung energi untuk meWUJUDkan yang LEBIH BAIK lagi. JANGAN TINGGALkan dengan keBENCIan, sebab itu berarti menabung energi untuk meWUJUDkannya KEMBALI.
BINTANG tak selamanya jadi bintang, saat ia tak setia pantulkan cahya mentari. BINTANG tak selamanya juga bersinggana di atas sana, saat ia ingin jadi mentari.
... tiada niat tanpa medan untuk melaksanakannya ... maka bersiaplah menyambutnya ...
Allah senantiasa memberikan sesuatu sesuai ukuran-Nya, tdk ada sangkut pautnya dengan kelayakan seseorang menurut ukuran dirinya sendiri. Betapa banyak dari kita yg mendapat pencerahan spiritual walau tak belajar formal.
Lintasi ruang, lalui waktu, jelajahi batas. Tak hendak dan tak tahu saat-tempat lahir, berkarya serta kepulangan sejati yang pasti terjadi.
Tertutupnya hati merupakan adzabnya adzab, paling mengerikan bila dibanding dengan hanya sebuah peristiwa adzab yang kasat mata.
Makin banyak melintas usia, makin sedikit nikmat raga yang tersisa.
Bersua dengan para sesepuh, membekas kesan nan dalam. Kepasrahan menunggu saat panggilan datang atau malah kegamangan yang bercampur kengerian ? Bagaimana denganku ?
BerBINCANGlah selalu dgn kePOLOSanmu, agar semakin kau PAHAMi DIRImu & temukan ARTI LANGKAHmu, hingga KATA menjadi berMAKNA & TAK SIA-SIA saat kata kau WUJUDkan dlm RUPA atau pun SUARA, karena KATA tlah kau pendam, semaikan, tumbuh kembangkan hinga berbuah, di dalam BUMI dirimu.
MemBEKUkan [BUKAN memBATUkan] peRASAan itu terkadang sangat PERLU, bahkan terkadang HARUS.
Biasanya, me-PANDANG prestasi DIRI hanya akan memper-SEMPIT cakrawala PANDANG.
Sering-sering menengok keSADARan hati, merasakan berDETAKnya jantung dan menikmati IRAMA nafas, biasanya akan menJAUHkan kita dari sikap terBURU-BURU, meTEPATkan dalam memutuskan / memilih, mengOPTIMALkan proses dan mengHINDARi penyesalan.
Di setiap AWAL hari, bersama keSEGARan pagi, GEMBIRAkan hati, agar DImampuKAN merasakan BERKAH ILAHI sepanjang waktu nanti, hingga di PENGHUJUNG hari DImampuKAN pula untuk menSYUKURi semua yang telah terjadi.
Jangan pernah meRENDAHkan yang terlihat 'HANYA' di saat ini, jangan pula meTINGGIkan yang terlihat 'WAH' saat ini, sebab tak ada yang tahu rahasia di balik waktu, sebab makhlu selalu TERBATASi RUANG & WAKTUnya. PerGILIRan, perPINDAHan dan perPUTARan itu PASTI. Maka tak usah PANDANGi yang lain, tetapi LIHAT diri sendiri... dan PASTIKAN untuk selalu berusaha menjadi LEBIH baik, TAMBAH baik dan MAKIN baik di SEGALA ruang dan di SETIAP waktu.
Kadang kita harus menarik napas dalam-dalam tuk meluruhkan gumpalan yang menyesakkan dada, kadang terpaksa menitikkan air mata karena kesedihan yang menggores rasa, terkadang juga kelelahan begitu mendera jiwa. Namun, yakinlah segala yang berAWAL pasti berAKHIR, maka berSERAH dan berUSAHA itu jawabnya. SONGSONG segala yang ada dan PASTIkan bahwa BAHAGIAlah akhirnya.
Sebuah NIKMAT menjadi orang BIASA meski hanya untuk mencukupkan kebutuhan hari ini saja harus pontang-panting. SEBAB dengan sedikit saja diLEBIHkan dari BIASA, bisa jadi malah JAUH dari SELAMAT karena berkemungkinan untuk CURANG, CULAS, SOMBONG, ANIAYA, SEMENA-MENA, LICIK dan BENGIS [dst, dsb, dll].
BerSYUKURlah bila dimampukan untuk bisa tetap TENANG dan TAK MUDAH diGEMBIRAkan oleh sesuatu yang meLENAkan, sebab bila tidak demikian, maka tak lebih dari ANAK-ANAK yang MUDAH diGEMBIRAkan hanya oleh sebuah KEMBANG GULA.
Orang BINGUNG biasanya NGAWUR. SELALU : ucapannya asal, sikapnya minta perhatian, pikirannya penuh sesal, tindakannya berlebihan dan mencari alasan pembenar. BerDAMAI dengan diri sendirilah obatnya. BERANI berdialog JUJUR dengan diri sendiri, untuk menguak RAHASIA hati tanpa teralingi.
DEWASA seHARUSnya MATANG. Matang bisa berarti siap dalam menentukan pilihan-pilihan dan bertanggung jawab penuh atas pilihan yang telah diambilnya. Semakin matang semakin berkualitas pilihannya, memilih yang tidak menyalahi kehendak Tuhan dan memilih yang benar-benar ada manfaatnya.
BerDIAM untuk me-TENANG-kan diri, seHARUSnya. SAAT perasaan kita TIBA-TIBA LEBIH gembira atau takut atau sedih atau marah atau yang lain. Sebab saat rasa kita tiba-tiba lebih, biasanya hanya sesaat dan yang keluar dari diri kita BISA JADI hanya SIA-SIA, baik itu ucapan, tulisan, pemikiran, keputusan dan yang lainnya.
SEIMBANG. Demikianlah berlakunya hukum Tuhan. Tinggal menunggu waktu, diperCEPAT atau diperLAMBAT. KeBAIKan kita pasti berbuah LEBIH BAIK. KeBURUKan kita pasti berbuah LEBIH BURUK juga. Semoga keBURUKAN kita diperCEPAT buahnya, agar tak menumpuk terlalu banyak hutang saat menghadap-NYA.
SETARA. Seperti itulah biasanya. Bagaimana kita, seperti itulah yang akan ada dalam kehidupan kita. Maka saat mengINGINkan sesuatu yang LEBIH BAIK dari yang pernah ada di masa yang lalu, berTANYAlah pada diri sendiri, seBERAPA jauh kita sudah mengubah diri untuk jadi LEBIH BAIK agar LAYAK pula menerima yang LEBIH BAIK itu.
Tak ada yang tiba-tiba, sebagaimana angka yang harus dimulai dari satu, di segala sesuatu pasti ada PROSES. Maka PROSES merupakan pengejawantahan keSABARan, keTEGUHan, keISTIQOMAHan, keYAKINan sekaligus keBERSERAHan dalam meNIKMATi irama kehidupan yang tak pernah sama dalam setiap masa yang terlalui, kini hingga nanti.
Selalu berusaha di TITIK ini, berSYUKUR di semua sebelum TITIK dan berSERAH di semua setelah TITIK.
Sebab ketakSABARannyalah, seseorang sering TERGODA - seandainya bisa - ingin melihat gerak pena takdir untuknya. ::: Äjä nggégé mängsä ::: Allahumma rodhdhini biqodhoika wa barikli fima quddiro hatta laa uhibba ta'jila maa akhorta wa laa ta'khira maa ajjalta.
Ingin bisa SABAR ? Berlatih, berlatih dan berlatih terus untuk BERBAIK SANGKA pada Gusti ALLAH. Selalu berusaha tanamkan keyakikan bahwa apa pun permasalahan yang menghadang kita, apa pun kesulitan yang sedang membelenggu kita, apa dan bagaimana pun 'sini'asi dan kondisi yang melingkupi kita, insya Allah PASTI akan terlewati dan berakhir dengan BAIK, BAHAGIA dan PENUH HIKMAH.
Kaitkan dan pasti TERKAIT, maknai dan pasti BERMAKA, terima dan pasti BAHAGIA. INGATlah dan pasti akan diINGAT.
Bergerak maju ke arah belakang, berputar-putar mengitari perhentian yang tetap, berulang-ulang mengulang kekeliruan yang sama. SEBAB Kekeliruan diyakini sebagai sesuatu yang benar, kesalahan selalu dicarikan alasan pembenar, MAKA ketaksadaran merupakan cara gembira untuk nestapa.
Kadangkala, saat terpejam, segalanya malah terlihat jelas. Seperti juga saat menutup telinga, suara lebih nyaring bunyinya.
Sedang yang terungkap pun berjarak dari yang tak kasat mata, bagaimana bisa tenang ? Bahkan dalam kesendirian pun, tak juga temukan arti, bagaimana bisa berserah. Nama tuhan pun diobral tanpa makna, kilauan cahya pun diumbar tanpa rasa. Takkan menapak, takkan melangkah, tak lebih dari berputar di tempat yang sama. NESTAPA.
Bahkan memahami diri sendiri pun tak juga hendak, bagaimana bisa menapak jauh ? Bahkan menyampaikan yang tak diterapkan pun tlah jadi biasa, bagaimana takkan memelas ? Sedang waktu takkan beringsut ke belakang, sedang jiwa tak kunjung matang, sedang kesiaan slalu dihamburkan, bagaimana takkan terulang ?
BerWELAS-ASIHlah, jangan MEMELAS.
Yang tak kita sukai pada diri org lain tak berarti sesuatu yang salah, sebab kita memandang diri orang lain dari diri kita sendiri, dari ego kita sendiri dan dari nafsu kita sendiri. Maka tak usahlah resah, saat orang lain juga tak suka pada diri kita, asal kita sudah dan berani untuk jujur pada diri sendiri : sudahkah berniat dan terus berupaya untuk slalu serta terus menerus berbuat baik serta berbuat lebih baik lagi tanpa sia-sia, agar selaras dgn kehendak-Nya tuk memuliakan kita di hadapan-Nya, meski di hadapan keagungan-Nya tetaplah kita ini hamba yg hina.
Waktu adalah milik Tuhan, hinga kita takkan pernah tahu rahasia di balik perjalanan waktu. Maka saat memutuskan sesuatu yang menyangkut masa yang panjang di depan sana, PERTIMBANGKAN adakah kemungkinan Tuhan berkenan dengan apa yang kita putuskan dan apakah niat kita berselaras dengan kehendak Tuhan untuk memuliakan kita di hadapan-Nya ?
Sebab masa lalu takkan pernah terulang dan percuma untuk disesali, maka berbuat baiklah untuk hari ini dan berbuatlah lebih baik lagi, membangun ingatan yang baik tentang hari ini agar menjadi kenangan masa lalu yang baik saat telah berada di masa depan.
Begitu cepat amarah tersulut dalam dada saat merasa ada hakku yang belum dipenuhi, namun begitu cepat juga amarah itu luruh, saat sadar bahwa mungkin banyak hak lain yang belum kutunaikan. Terutama haknya Gusti ALLAH.
Tak ada keLEGAan selain anugerah kelegaan setelah BERSERAH.
Ada MASA yang lebih PANJANG. Maka bila saat ini ada masalah, HADAPI, jangan meLARIkan diri dengan mencari SENANG sesaat, GEMBIRA sesaat dan SESAAT lainnya yang hanya SEOLAH dan tak ada MANFAAT, agar hatimu tak makin terSAYAT.
MUNGKIN lebih bijak rasanya untuk MENAHAN DIRI agar TIDAK LARUT, saat menghadapi suasana baru, yang membuat kita TIBA-TIBA gembira, TIBA-TIBA takut, TIBA-TIBA marah, TIBA-TIBA bahagia, TIBA-TIBA sedih dan TIBA-TIBA yang lain, sebab TIBA-TIBA biasanya SESAAT dan SESAAT biasanya HANYA seolah-olah.
::: dêdalané gunä klawan sêkti, kudu andhap asor, wani ngalah luhur wêkasané, tumungkulä yen dipun dukani, bapang dén simpangi, änä catur mungkur :::
PEHITUNGKAN, namun jangan BERHITUNG.
Yang melupakan akan dilupakan. Saatnya menggali yang terpendam, mengumpulkan yang berserakan dan memunculkan yang tersembunyi.
KETERIKATAN. Nuansa KESENANGAN SESAAT saat melakukan/mengkonsumsi sesuatu / berinteraksi dengan sesuatu/seseorang dan KEGELISAHAN saat tidak. TINGGALKAN kata kuncinya, hingga kita bisa merasa tidak beda saat melakukan/mengkonsumsi atau saat tidak, saat berinteraksi atau saat tidak. Sebab KETERIKATAN hanya untuk TUHAN. Kalau belum bisa, terikatlah pada orang-orang yang hanya terikat pada Tuhan, dengan niat agar bisa seperti mereka, bukan untuk niat yang lain.
BAHAGIA. Sederhana semestinya. MAKNAI setiap detik yang kita lalui, temukan serta rasakan pengaturan-NYA yang indah. Sederhana dan teramat sederhana, memang, hingga banyak yang tak percaya, hingga bahagia dicari di luar sana, hingga nestapalah yang tiba dan bahagia hanya seonggok fatamorgana.
Bagaimana pun kondisi kita, jangan lupakan untuk berbagi, walau hanya dengan sebungkus nasi. Namun berbagilah dengan niat memuliakan, sebab dengan niat memuliakan kita akan berusaha memberikan yang terbaik walau pun ala kadarnya, bukan sekedarnya. Sebab ada juga, mereka yang diberi kemudahan rezeki malah semakin sulit untuk berbagi, sedekah sekedarnya, jauh dari kadar yang semestinya. Padahal semakin banyak berbagi, semakin banyak pula kita akan diberi dan itu pasti.
Saat berada dalam ketidakpastian masalah rezeki, pastikanlah diri kita tidak menghiraukannya karena Allah yang maha memberi rezeki itu pasti. Jangan hiraukan ketidakpastian itu dengan memastikan diri terus berbuat kebaikan sebagaimana mestinya sesuai tanggung jawab yang kita emban, melebihi malah lebih baik, tanpa mengharapkan penilaian. Temuilah, ketidakpastian itu pasti berujung pada kepastian, karena kita memastikan diri melakukan yang dituntut-Nya yaitu berbuat kebaikan tanpa meragukan jaminan-Nya.
Banyak yang menginginkan kebahagiaan, tetapi banyak yang tidak berani memutuskan untuk bahagia.
Berdamailah dengan dirimu sendiri agar kau tahu apa maumu, asal jangan paksa tuhanmu memenuhi seleramu, agar kau tak tertipu oleh selubung 'aku'mu.
Sejenak menarik nafas dalam-dalam tuk luruhkan gumpalan rasa dalam dada. Sejenak senyumi hati ini tuk mengugah energi cinta, agar lebih jernih memandang semesta.
Seberapa besar kesanggupan kita menerima ujian, sebesar itu pulalah kebahagiaan dan kebarakahan yang akan bertambah pada diri kita, sebab tidak akan bertambah nikmat jika wadah penampung nikmat itu belum siap. Tidak akan bertambah nikmat, jika nikmat yang telah diberi tidak kita rawat dengan rasa syukur kita padaNya.
Kebahagiaan adalah milikku dan bukan milik orang lain, karena jika kebahagiaan adalah milik orang lain, maka selamanya aku tidak akan pernah bahagia. Maka kebahagiaan harus kuciptakan. Dengan tatap mata ke depan, dengan dada tengadah, dengan tangan terkepal dan tetap dengan kelembutan hati, aku putuskan untuk bahagia dan pasti bisa bahagia, apa pun resikonya.
Ora tinêmu nalar, ora kabéh sing bisä dinalar, mulané äjä sok ngêndêlké akal.
Ojo naté kêpingin dadi wong liyo, ojo naté isin dadi awak'é dhéwé.
Noto awaké déwé, noto atiné déwé waé angél éram, kok arêp noto ndonya, kok arêp ngubah ndonya... pikir dulu !!!
Saat fasilitas begitu mudahnya didapat, saat berbagai kemudahan tinggal memanfaatkan, maka kala keberhasilan diraih, bukan sukses namanya karena hal itu biasa. Namun saat sendiri, penuh keterbatasan dan apa adanya kemudian bisa mendobrak keterbatasan dan meraih keberhasilan, sukseslah namanya dan itu luar biasa.
Saat menginginkan suatu hal yang memang sangat kita butuhkan, sering terjadi adanya keterbatasan kita untuk mewujudkannya. Maka, RELA adalah kata kuncinya. Relakan keterbatasan kita dan relakan juga ketakterwujudan keinginan kita dan liihatlah yang terjadi. Keinginan itu akan wujud dengan mudahnya sebagai anugerahNya atas kerelaan kita.
Begitu banyak keinginan dalam kehidupan kita walau sebenarnya tidak kita butuhkan. Itu meresahkan. SEDERHANA kata kuncinya. Sederhanakan keinginan sesuai kebutuhan dan temukan kebermaknaan serta keberkahan dalam kesederhanaan.
Adalah suatu kebahagian saat kesulitan menghadang tiba-tiba tak disangka datang kemudahanNya melalui seseorang. Pernah terpikirkah, bahwa boleh jadi hal itu merupakan buah yang kita nikmati dari biji pohon kebaikan, kasih sayang dan cinta, permudahan serta pelayanan untuk kebahagiaan sesama yang ditanam oleh leluhur ki...ta ? MENANAM itu kata kuncinya. Tanam sajalah dan biarkan anak cucu kita yang memetik buahnya.
Apa pun - siapa pun tak ada yang abadi dalam kehidupan kita. Datang dan pergi, hilang dan kembali, lahir dan mati, beli dan jual, baik dan rusak, silih berganti tak pernah henti, akan dan selalu seperti itu. Berbesar hati itu kata kuncinya, memiliki tanpa memiliki.
Tidak ada yang pasti dari makhluq. Semula benci bisa jadi rindu, pun sebaliknya. Semula kawan bisa jadi lawan, pun sebaliknya. Semula punakawan bisa jadi juragan, pun sebaliknya. Sakmadya atau sekedarnya itu kata kuncinya. Jangan bersandar pada makhluq, bersandarlah pada yang empunya makhluq.
Begitu alami, biasa dan sederhana. Itulah desa. Namun dia begitu luar biasa dalam menyangga kehidupan kota yang sering pongah dan penuh sumpah serapah.
Secara sadar, meminta maaf mestinya langsung padarang yang pernah kita salahi, yang kita curi haknya atau yang tak kita tunaikan haknya; dengan menyebutkan secara rinci dosa kita padanya untuk dimintakan kerelaanya. Hhmmm, berat... sungguh berat, blom mampu kulakukan itu.
Jangan paksa lelaki tuk ceritakan masalahnya, sebab dia lebih suka mencari solusinya sendiri. Jangan juga menawarkan solusi pada perempuan, sebab kebanyakan mereka lebih ingin didengar walau tanpa solusi.
Yang kau lihat, belum tentu seperti yang terlihat. Yang kau rasa, belum tentu seperti aslinya. Apa yang kau baca, belum tentu demikian maknanya.
Allah maha penyebab dari segalanya, Allah maha tidak tergantung pada apapun. Bukan doa yang mengubah takdir, tetapi doa yang diiringi ikhtiar kita, biasanya merupakan pertanda bahwa Allah berkehendak menggerakkan posisi kita dari satu titik takdirNya ke titik takdirNya yang berikutnya.
Kita tidak bisa hidup tanpa Tukang Sampah yang tiap hari menghampiri rumah kita. Hormatilah kehadiran mereka, rasanya sebungkus nasi kompit dan segelas air mineral untuknya bisa melembutkan hati kita.
Kutemui kehidupan orang lain yang kelihatan begitu enak, namun akhirnya selalu kutemukan bahwa hidupkulah yang paling enak, karena inilah anugerah terindah yang kuterima dari tuhanku. Duh Gusti, matur nuwun sangêt sedäyä ingkang Panjênêngan Dalêm paringakên dumatêng kulä.
Sekali pun, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di hadapan kita walau hanya berjarak satu detik ke depan. Sekali pun, tidak akan pernah bisa kita merencanakan kapan akan tersenyum, kapan akan tertawa, kapan akan menangis, kapan akan gembira, kapan akan celaka, akan akan bahagia dan seterusnya. Maka bersiaplah, karena HIDUP INI PENUH KEJUTAN.
Kadang kita harus mengambil jarak dari diri kita sendiri, agar bisa memandang dengan lebih jernih.
Wolak-waliking jaman.... semua pasti akan bergerak, silih berganti, pasti ada akhirnya sebelum dimulai yang baru.
Andai saat berdoa.. blank... tak ada lain kecuali sang pendoa dan Sang Muara doa, maka itulah tanda-tanda doa diijabah dengan segera dalam realitas wujud. Karena itulah doanya orang yang terzhalimi pasti dikabulkan Allah, sebab dalam posisi kalah segala-galanya terhadap kesewenangan, siapa lagi tempat akhir bergantung ...jika bukan DIA, saat itulah semua tak ada keculai sang pendoa dan SANG PENGIJABAH DOA.
Yang berambut panjang itu mungkin ibumu, yang berambut panjang itu mungkin anak perempuanmu dan mungkin juga itu saudara perempuanmu. Relakah engkau jika mereka diperlakukan seenaknya oleh suaminya ? Para suami, berlemahlembutlah kepada istri kalian.
Jangan meninggalkan seseorang dengan kebencian, sebab itulah tanda-tanda di saat mendatang engkau akan mendapatkan yang kurang lebih sama.
Menapak jalan kesunyian, mengendalikan kapal kesadaran di dahsyatnya gelombang kehidupan. ROBBI YASSIR WALAA TU'ASSIR, ROBBI TAMMIM BIL KHOIR (Ya Tuhanku, mudahkanlah urusan dan jangan Kau persulit, Ya Tuhanku sempurnakanlah kebaikan).
Selalau ada kemungkinan dalam berbagai ketidakmungkinan.
Ojo nggégé mongso. [Allahumma rodhdhini biqodhoika wa barikli fima quddiro hatta laa uhibba ta’jila maa akhorta wa laa ta’khira maa ajjalta (Yaa Allah berilah aku kerelaan atas takdirMU & tambahkanlah kebarokahan atas takdir itu, sehingga aku tidak menyegerakan yang Engkau akhirkan dan tidak pula mengakhirkan yang Engkau segerakan)]
Senyummu... kelembutanmu... permaafanmu... cinta kasihmu... Tlada tanding, tiada banding... YAA RASUL SALAM ALAIKA
Salah satu kebahagiaanku adalah ketika aku bisa menertawakan diriku sendiri.
Sing uwis yo uwis ora usah diéling-éling yen malah marakké larané ati... [hidup selalu baru].
Sederhana itu indah... membuat hidup lebih hidup.
Bertambah bilangan usia, itu pasti. Namun, kematangan jiwa dalam bilangan usia adalah sebuah kesadaran. Maka, perluaslah kesadaran untuk menempa jiwa agar kematangan tidak tertinggal dari bilangan usia.